Solve pollution. Save lives. Protect the planet.

Setiap anak memiliki cita-cita.

Setiap anak adalah harapan keluarganya.

Kemitraan diperlukan untuk menciptakan lingkungan yang sehat dan bersih dari kontaminasi timbel (Pb) bagi mereka.

 

Anak-anak berjalan melewati lapangan terbuka saat dilakukan pengukuran timbel (Pb) menggunakan X-Ray Fluorescence (XRF) portabel di Desa Pesarean, Kabupaten Tegal, Provinsi Jawa Tengah

 

Dalam rangkaian pelaksanaan Protecting Every Child’s Potential (PECP) yang diprakarsai oleh Pure Earth, UNICEF dan Clarios Foundation, Pure Earth Internasional memberikan dukungan teknis kepada tim dari Institut Teknologi Sepuluh Nopember, Surabaya (ITS), untuk melaksanakan kajian lahan terkontaminasi timbel (Pb). Kegiatan yang dilaksanakan pada bulan November 2021 – Februari 2022 tersebut berhasil mengkaji 95 lokasi yang tersebar di 25 kabupaten/kota di 11 provinsi di Pulau Jawa dan Sumatra. Hasil pengukuran konsentrasi timbel di permukaan tanah dengan menggunakan XRF portable menunjukkan bahwa 63% dari total 95 lokasi terkontaminasi timbel, yaitu konsentrasi timbel di permukaan tanah melebihi 300 ppm yang merupakan baku mutu sebagaimana tercantum pada PP No. 22 Tahun 2021 dan PermenLHK No. 101 Tahun 2018.

Dukungan Teknis Pure Earth Indonesia di Tiga Lokasi

Setelah melalui proses seleksi dan konsultasi dengan Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan, maka Yayasan Pure Earth Indonesia menetapkan untuk memberikan dukungan teknis bagi upaya mitigasi risiko di tiga lokasi, yaitu Kabupaten Tegal, Kabupaten Bogor, dan Kota Surabaya. Ketiga lokasi diketahui terkontaminasi timbel dari kegiatan daur ulang aki bekas informal dan tidak mengikuti standar lingkungan. Di Kabupaten Tegal dan Kabupaten Bogor diharapkan akan dilakukan lanjutan pemulihan di lokasi terkontaminasi timbel yang tersisa. Dukungan teknis dari Pure Earth Indonesia ditujukan untuk menyiapkan dokumen yang diperlukan pada tahap perencanaan pemulihan sebagaimana diatur pada PermenLHK No. 101 Tahun 2018.

Tim pelingkupan mengukur konsentrasi timbel (Pb) di Desa Cinangneng, Kabupaten Bogor, Provinsi Jawa Barat

 

Di Kabupaten Bogor, tim yang terdiri dari Dinas Lingkungan Hidup dan Bappedalitbang Kabupaten Bogor serta Pure Earth Indonesia turun bersama untuk melaksanakan pelingkupan lahan terkontaminasi limbah B3 yang ada di Desa Cinangka, Cinangneng, dan Ciomas. Kegiatan yang dilaksanakan pada tanggal 21 – 25 Februari 2023 tersebut berhasil mengumpulkan hasil pengukuran dari 587 titik untuk mengetahui sebaran lahan terkontaminasi timbel di ketiga desa. Hasil daripada kegiatan pelingkupan akan menjadi dasar bagi penetapan status lahan terkontaminasi limbah B3 yang akan ditindaklanjuti dengan studi kelayakan, detailed engineering design dan proses selanjutnya hingga dilakukannya pemulihan.

Tim pelingkupan saat pengarahan tim, sebelum pelingkupan dimulai di Desa Pesarean

 

Di Kabupaten Tegal, tim yang terdiri dari Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Tegal dan Pure Earth Indonesia turun bersama untuk melaksanakan pelingkupan lahan terkontaminasi limbah B3 di Desa Pesarean dengan fokus pada lokasi non penimbunan. Kegiatan yang dilaksanakan pada tanggal 14 – 16 Maret 2023 tersebut berhasil mengumpulkan hasil pengukuran dari 766 titik sebagai bahan pemutakhiran data lahan terkontaminasi timbel di lokasi non penimbunan yang akan ditindaklanjuti dengan studi kelayakan, detailed engineering design dan proses selanjutnya hingga dilakukannya pemulihan di lokasi non penimbunan.

 

Sebelum turun ke lapangan, anggota tim sebelumnya telah menerima pembekalan melalui pelatihan yang menggabungkan materi di kelas dan praktek lapangan dengan narasumber dari Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan serta Pure Earth Indonesia. Sedangkan selama kegiatan pelingkupan, tim melakukan komunikasi dan koordinasi serta mendapatkan pendampingan dari Pemerintah Desa.

Pelatihan Identifikasi Lahant Terkontaminasi Limbah B3 di Kota Bogor, Provinsi Jawa Barat

 

Kabupaten Tegal dan Kabupaten Bogor merupakan 2 dari banyak tempat di Indonesia yang memiliki lahan terkontaminasi timbel akibat kegiatan daur ulang aki bekas. Ada beberapa studi yang telah dilakukan yang menunjukkan bahwa kegiatan daur ulang aki bekas, meski sudah berhenti beroperasi, namun meninggalkan lingkungan yang terkontaminasi dan dampaknya pun terlihat pada konsentrasi timbel dalam darah warga masyarakat yang tinggal di sekitar lokasi terkontaminasi. Anak-anak yang merupakan kelompok paling rentan memiliki akses untuk masuk ke lahan terkontaminasi dan berisiko terpajan.

 

Untuk Kota Surabaya, Pure Earth Indonesia menginisiasi diskusi dengan Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan serta Dinas Lingkungan Hidup Kota Surabaya untuk melaksanakan studi tentang alur pasok aki bekas serta kajian mekanisme dan fasilitas pengumpulan aki bekas yang ada saat ini. Harapannya dari kedua kegiatan tersebut dapat dihasilkan rekomendasi untuk pengelolaan daur ulang aki bekas yang berwawasan lingkungan di Kota Surabaya.

Kemitraan Demi Tangani Polusi, Selamatkan Kehidupan, dan Melindungi Planet

Penanganan terhadap lokasi terkontaminasi timbel bukan merupakan hal yang mudah dan murah. Untuk dapat melakukan penanganan yang tuntas, maka diperlukan langkah-langkah strategis multi sektoral dan membutuhkan kemitraan berbagai pihak, sehingga tercipta lingkungan yang sehat dan bersih dari kontaminasi timbel (Pb) bagi anak-anak untuk dapat mencapai potensi mereka secara penuh.

Merayakan Hari Bumi 2023

Hari Bumi dirayakan di seluruh dunia setiap tahun pada tanggal 22 April. Bulan April juga diperingati sebagai Bulan Bumi. “Invest in Our Planet” atau “Investasi ke Planet Kita” sebagai tema Hari Bumi 2023, diangkat Pure Earth melalui serangkaian aksi. Mulai dari pesan media sosial kolaboratif lintas perwakilan Pure Earth di berbagai negara, kampanye Earth Day Big Give selama pekan Hari Bumi, serta rangkaian Earth Day Event.

 

Ayo, tonton video ini selengkapnya, untuk melihat lebih dekat kegiatan kami di Kabupaten Tegal dalam rangka memperingati Hari Bumi. Pastikan juga untuk mengikuti Instagram @pureearthindonesia untuk update terkini!